Disebutkan ada hadits dari seseorang yang berasal dari Bani Sulaim
datang kepada Rasulullah SAW membawa perak lalu berkata:
"Ini dari pertambangan kami."
Maka Rasulullah bersabda:
"Akan keluar banyak tambang, dan yang akan mendatanginya adalah orang-orang
jahat." [*]
Dari beberapa penjelasan yang ada tentang hadits ini, ada 2 hal yang
menarik dan sering dibicarakan, yaitu:
-MA'DIN (barang tambang).
Bahwa penyebutan perak dalam hadits tersebut tidak mengisyaratkan bahwa
perak adalah satu-satunya barang tambang yang akan jadi rebutan, dalam riwayat
lain disebutkan bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
"Akan ada banyak barang tambang yang keluar, ada tambang yang
keluar dekat dengan negeri Hijaz, orang-orang jahat akan mendatanginya, tempat
itu disebut sebagai Fir'aun, tatkala mereka sedang bekerja tiba-tiba nampaklah
emas sehingga mereka terpana, kemudian bumi menelan mereka beserta emas-emas
itu" (Musnad Abi Ya'la, no. hadits 8415).
Ada riwayat lain juga yang senada dengan hadits dalam bab ini, seakan
sebuah isyarat bahwa ada banyak tambang yang belum diketahui para sahabat beliau.
-ORANG-ORANG JAHAT.
Banyak juga riwayat hadits yang menyebutkan tentang siapa yang dimaksud
dengan orang-orang jahat secara umum. Ada yang sesuai dengan konteks
orang-orang jahat dalam hadits di atas. Ada juga yang khusus untuk orang-orang
jahat yang lain yang tidak terkait dengan orang-orang jahat yang mendatangi
pertambangan itu.
Tapi ada beberapa hal yang bisa menjadi pelajaran:
Barang tambang adalah sumber kekayaan yang sebagian besarnya adalah
nyawa bagi sebuah negara yang bersangkutan. Oleh karena itu banyak penjajahan
dilakukan karena urusannya adalah menguasai barang tambang. Sampai ada yang
berpendapat bahwa agresi amerika ke Irak bukan semata-mata karena tuduhan
memiliki persenjataan pemusnah massal (apalagi sudah dibuktikan bahwa itu tidak
terbukti), tapi lebih karena Irak adalah bagian negeri Hijaz, tempat dimana
akan banyak tambang keluar dari sana. Bahkan ada sebuah hadits yang secara
langsung menyebutkan bahwa emas yang tiba-tiba keluar itu dari sebuah gunung
yang nampak dari sungai Efrat. (HR. Muslim), jadi demi menguasai emas-emas
itulah mereka menjajah.
Kenapa mereka sangat menginginkan emas dan perak sebagaimana kebanyakan
hadits dalam hal ini juga berbicara khusus tentang emas dan perak? Karena emas
dan perak adalah penjaga kestabilan kekayaan. Dan dalam hal ini ada fakta dan
fenomena masyarakat sekarang yang sangat bersemangat dan antusias untuk
investasi emas.
Memang tidak ada larangan orang menjaga kestabilan kekayaannya dengan
melakukan saving. Menurut saya pribadi itu adalah bagian dari sunnah yang
diajarkan oleh Nabi Yusuf alaihis salam, yaitu menyimpan persediaan makanan
karena akan ada masa peceklik setelahnya. Namun, baik Nabi Yusuf alaihissalam maupun
Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam tidak menganjurkan melakukan saving
dengan menimbun emas meski kalau pun ada yang menimbunnya dan ia tetap
mengeluarkan zakatnya. Tapi anjuran menimbun emas tidak ada. Karena emas adalah
uang, dan uang harus beredar. Bila ia beredar merata maka kestabilan masyarakat
akan terjaga. Sebagaimana Al Qur'an telah berbicara tentang hal ini, yaitu jangan
sampai uang itu hanya beredar di kalangan orang-orang kaya saja. Secara tidak
langsung, Al Qur'an mengajarkan kepada kita bahwa semua orang harus bekerja dan
memiliki usaha riil. Bila emas ditimbun, maka itu artinya menimbun uang, dan
yang bisa melakukannya pasti orang-orang yang kaya raya. Tapi sekali lagi bahwa
saving adalah sunnah yang harus dilakukan, meski tidak harus menimbun emas.
Wallahu A'lam ini pendapat pribadi masih terbuka kemungkinan salah.
Fairuz Ahmad.
Bintara, 24 Januari 2013.
[*] Takhrij instan terhadap Status hadits dalam situs Islamweb.net :
- Kitab Hadits Abi Al-Fadhl Az-Zuhri : Hasan
- Al-Mu'jamul Awsath Liththabrani : ada 3 jalur dan ketiganya Dha'if, namun bisa berubah Hasan bila ada hadits lain sebagai tawabi'.
- Akhbaar Ashbahan Li Abi Nu'aim : Dha'if karena ada satu perawinya yang tertuduh melakukan pemalsuan.
- Ma'rifatu Ulumil Hadits Lil Hakim : Dha'if, namun bisa berubah Hasan bila ada hadits lain sebagai tawabi'.
- Al-Fitan Li Nu'aim bin Hamad : Sangat Dha'if karena ada satu perawinya yang Munkarul hadits.
- Tarikhu Baghdad Lil Khathib : Dha'if, namun bisa berubah Hasan bila ada hadits lain sebagai tawabi'.
- Dala'ilun Nubuwah Lil Baihaqi : ada 2 jalur yang keduanya Hasan, dan 2 jalur lain yang sangat dha'if karena ada satu perawinya tidak jelas.
- Kitab Hadits Abi Ali As-Sya'rawi : Dha'if, namun bisa berubah Hasan bila ada hadits lain sebagai tawabi'.
- Musnad Abi Ya'la Al-Maushili : Dha'if, namun bisa berubah Hasan bila ada hadits lain sebagai tawabi'.
- Musnad Ibnu Abi Syaibah : Sangat Dha'if karena ada satu perawinya tidak jelas.
- Kitab Musnad Imam Ahmad : Sangat Dha'if karena ada satu perawinya tidak jelas.
- Kitab Al Aahaad wal Matsani Ibnu Abi Ashim : Sangat Dha'if karena ada satu perawinya tidak jelas.
Catatan :
- Tulisan ini terkait dengan serangan tentara Perancis terhadap Mali, karena berbagai sumber mengatakan bahwa Mali kaya akan sumber barang tambang, jadi salah satu motivasi serangan biadab terhadap Mali yang juga ada umat Islam di sana karena para penyerang tersebut adalah "DRAKULA EMAS".
- Kalau kita menyukai emas bukan berarti kita tidak boleh memiliki emas simpanan, karena yang dilarang adalah memiliki istri simpanan.
- Bagi wanita yang ingin memiliki banyak emas harap jangan menimbun. Sebaiknya dipakai saja semuanya, siapa tahu nanti bisa menggantikan peran "mak Nok" dalam serial "Tukang Bubur Naik Haji".