Suatu hari saya jalan-jalan ke Turki. Dan
pada malam hari saya tersesat di jalan karena kesalahan saya. Kemudian saya
memberhentikan seorang pejalan kaki dan saya bertanya kepadanya,
"Apakah anda tahu alamat ini?"
Saya
memperlihatkan sebuah brosur hotel kepadanya, dan dia berkata,
"Di desa ini tidak ada hotel, tapi
saya harap tuan menjadi tamu saya malam ini."
Kemudian kita pergi ke rumahnya sedang
saat itu suasana gelap. Saya tidak dapat melihat sesuatu apapun kecuali pintu
depan rumah yang telah dibuka.
Saya lihat di dalamnya ada lima anak-anak
dan dua orang wanita tua. Saya pun lantas berkata dalam hati, "(bararti)
tempat ini aman."
Kemudian orang tersebut memanggil saya dan
istri saya agar masuk, lalu mengajak kami untuk menyantap makan malam yang
sangat sederhana.
Kami merasa sangat nyaman karena cara
perlakuan orang tersebut terhadap kami. Dia berkata,
"Kalian tidur disini, kami punya
tempat lain untuk tidur."
Besoknya saat saya bangun tidur, saya
mencarinya untuk menyampaikan rasa terima kasih kepadanya dan saya akan
melanjutnya acara jalan-jalan saya. Ketika saya keluar dari rumahnya waktu
sudah siang, dan saya dapat melihat apa saja. Ternyata saya dapati bahwa rumah
tersebut tidak memiliki ruangan lain selain yang saya tempati, itulah rumahnya.
Dia bersama lima anak-anaknya, istri dan ibunya ternyata tidur di luar rumah di
bawah sebuah pohon dalam keadaan terbuka dengan cuaca sangat dingin.
Saya sangat terkejut lalu saya
mendatanginya dan berkata,
"Apakah anda gila, kenapa anda melakukan
ini?"
Kemudian
ia melihat wajah saya sambil tersenyum dan berkata,
"Tidak,
saya tidak gila. Kalian berdua adalah musafir, dan menjadi kewajiban saya untuk
memberikan apa saja yang saya punya, sebab saya seorang muslim."
Saat orang
tersebut berkata "saya muslim", wajahnya terlihat bersinar seperti
cahaya api. Sedang saya masih sangat
terkejut, dan istri saya pun mulai menangis.
Saya berkata pada istri saya,
"Lihatlah, apa yang kamu tahu tentang
Islam, sedang kamu sekarang telah melihat bagaimana orang tersebut
memperlakukan kita?"
Orang tersebut kemudian berkata kepada
kami,
"Saya tidak tahu banyak tentang
Islam, akan tetapi kalian bisa kitab Alqur'an, atau kalian bisa baca hadits. Semoga
ketika anda membacanya anda akan tahu lebih banyak tentang Islam."
Maka
secepatnya saya pergi ke perpustakaan dan saya membeli sebuah mushaf dan
beberapa kitab hadits, dan saya mulai membacanya. Saya terus membacanya selama
kurang lebih dua bulan. Dan setelah dua bulan berlalu Allah telah membuka hati
saya dan saya mengucapkan,
"Asyhadu allaa ilaaha illallah wa
asyhadu anna muhammadan rasuulullah."
Dan saya resmi menjadi seorang muslim pada
tanggal 17 Januari 1993, alhamdulillah.
----------
Tentang pertanyaan anda seputar kehidupan
saya pertama kali sebagai seorang muslim, maka saya memulai dengan berdakwah.
Saya telah mengunjungi lebih dari 112 negara seraya membawa syi'ar agama Islam.
Dan lebih dari seribu orang telah masuk Islam.
Saat saya melihat hasil yang baik dari
aktifitas ini, maka saya memutuskan untuk melakukan sesuatu buat agama Islam di
Rumania. Dan sekarang di negara kami telah ada 80 ribu muslim.
Dan saya memutuskan untuk mendirikan
Islamic Center agar menjadi tempat pengajaran sunnah Rasulullah shallallahu
alaihi wasallam dan Alquran untuk masyarakat.
Kami telah memulai proyek ini dan sekarang
hampir selesai tinggal sebagian kecil saja yang harus diselesaikan.
Impian saya adalah menjadikan aktifitas
ini tersebar ke seluruh penjuru dunia. Dan tujuan saya adalah memberikan
petunjuk kepada manusia agar mengenal Islam. Karena sesorang jika membaca
Alquran dengan hati terbuka pasti dia akan merubah cara pandangnya terhadap
Islam, dan dia akan mengikuti petunjuk Nabi shallallahu alaihi wasallam.
Inilah impian saya dan saya bekerja dalam
rangka mewujudkannya. Saya berharap agar ketika nanti saya menyelesaikan
pembangunan Islamic Center untuk kepentingan dakwah di Rumania ini, aktifitas
kami masih terus berlanjut, sebab kita memiliki tanggung jawab yang besar.
Karena Allah sudah memberikan kepada kita karunia nikmat hidayah dan nikmat
Islam maka wajib bagi kita menebar kenikmatan ini.
Fairuz Ahmad.
Bintara,
15 Shafar 1435 H./18 Desember 2013 M.
Terjemahan dari: