Syeikh Sayyid Quthub semoga Allah merahmatinya.
Apa gerangan yang telah dilakukan oleh orang mulia ini ?
Beliau
dihukum mati karena menulis buku Ma'alim Fit Thariq. Beliau dipenjara,
diasingkan dan divonis dengan hukuman mati. Saat itulah datang Presiden
Irak meminta dan bersumpah kepada Presiden Jamal Abden Naser agar tidak
menghukum mati Sayyid Quthub. Ia akan membawa beliau pergi ke Irak.
Karena Presiden Abdul Karim Arif (sepertinya ada kesalahan sebut nama,
seharusnya Abdus Salam Arif, sedangkan Abdul Karim nama belakangnya
Qasim, ia Presiden Irak yang mati dalam perebutan kekuasaan dan
digantikan oleh Abdus Salam Arif tahun 1383 H. /1963, penerj.) saat
berada dipenjara, ia sangat terpengaruh dengan tulisan-tulisan Syeikh
Sayyid Quthub. Maka ketika ia sampai di penjara Sayyid Quthub, ia
menyampaikan kepadanya bahwa ia ingin membawanya ke Irak dan akan
memberinya semua kemudahan baginya. Ia boleh menerapkan syari'at,
menegakkan khilafah, mendakwahkan kebenaran dan mengajak kepada agama
Allah Subhanahu wa Ta'ala. Akan tetapi Syeikh Sayyid Quthub menolak
semuanya dan berkata :
"Demi Allah sungguh bodoh sekali
saat ada orang yang telah datang kepadanya nikmat syahid setelah 60
tahun umurnya lalu ia menolak."
Selanjutnya Syeikh Sayyid
Quthub tetap memegang prinsip dan fatwanya. Akhirnya mereka membawa
saudara perempuan beliau ke penjara. Mereka tahu bahwa saudarinya ini
memiliki tempat khusus di hati Syeikh, beliau sangat mencintai
saudarinya tersebut.
Mereka mendatangkan saudarinya agar
dapat mempengaruhi Syeikh dan memelas kepadanya karena kedudukannya di
hati Syeikh. Maka setibanya ia di penjara Sayyid Quthub dan memohon agar
beliau mau menarik pendapatnya, Syeikh menolaknya.
Berikutnya
beliau bermimpi sebelum kematiannya melihat sebuah botol berisi madu
yang pecah, selanjutnya madu itu mengalir di kamar sampai keluar pintu
dan terus mengalir. Beliau kemudian menafsirkannya bahwa ilmunya yang
mana ia akan mati karenanya, akan tersebar sampai ke segenap penjuru
dunia. Dan terbukti bahwa hal itu telah terjadi, ilmunya telah menyebar.
Kemudian
mereka membawa Syeikh untuk dihukum mati. Namun sebelumnya mereka
mendatangkan beberapa Masyayikh atau orang-orang yang menisbatkan
dirinya kepada ilmu ke hadapan beliau dan berkata kepada Syeikh Sayyid
Quthub:
"Katakanlah Asyhadu allaa ilaaha illallah wa anna Muhammadan Rasulallah..".
Maka beliau menjawab padanya:
"Dan
anda adalah bagian terakhir dari drama ini…anda berkata kepada saya
agar mengucapkan Laa ilaaha illallah sedang saya dihukum mati karena hal
itu.."
Syeikh pun tertawa dan berlalu. Selanjutnya beliau mendapatkan syahidnya fi sabilillah.
Terjemahan oleh: Fairuz Ahmad