Sejatinya, orang yang selalu
mengkritik dan orang yang tidak mau menerima kritik adalah sama, sama-sama
merasa hidup di alam yang sama, yaitu alam malaikat.
Orang pertama selalu melihat celah salah dan aib pada diri dan sikap
orang lain, salahnya adalah salah dan benarnya pun salah, itu menurutnya.
Sehingga yang benar adalah dirinya, benarnya adalah benar dan salahnya adalah
benar, itu juga menurutnya.
Adapun orang kedua, maka ia selalu melihat tidak ada celah salah dan aib
pada diri dan sikapnya, benarnya adalah benar dan salahnya adalah benar, itu
menurutnya. Sehingga yang salah adalah orang lain, salahnya adalah salah dan
benarnya adalah salah, itu juga menurutnya.
Perumpaan dua orang tersebut bagaikan api dan besi. Saat api melihat
besi bengkok dan ia ingin meluruskannya, maka ia akan membakarnya hingga lunak
lalu besi dapat diluruskan. Namun
saat api terus-menerus membakar besi, maka akan sulit bagi besi untuk dibuat
lurus, ia akan selamanya bengkok. Sebab untuk menjadi lurus tak selamanya besi
dipanaskan.
Dan, apa jadinya saat besi
yang bengkok tidak mau diluruskan oleh api. Maka ia akan selamanya bengkok.
Api dan besi adalah dua
makhluk yang berbeda dan berlainan sifat. Namun keduanya tidak boleh
dipisahkan, sebab untuk membentuk dirinya, besi selalu membutuhkan api.
Namun api juga tidak boleh merasa paling dibutuhkan oleh besi, sebab
bila besi telah lurus, maka ia tak lagi memerlukan api.
Fairuz Ahmad.
Bintara menjelang maghrib, 5 Ramadhan 1434 H./ 15 Juli 2013 M.