Apa jadinya bila ada undangan
pengajian lalu segala persiapan sudah dilakukan oleh sang penceramah dengan
maksimal hingga tiba di tempat kejadian perkara dalam keadaan selamat serta
sehat wal afiyat, akan tetapi...........ternyata ada satu atribut yang hilang
di tengah jalan, peci kesayangan. Itulah yang pernah terjadi pada diriku.
Namun yang lebih layak
dicatat dalam sejarah seorang manusia adalah saat seseorang diminta untuk
khutbah jum'at di salah satu masjid di sebuah negeri Jakarta Timur. Dengan
segala persiapan yang sudah dilakukan maka meluncurlah orang tersebut ke masjid
yang biasanya sangat ramai oleh para karyawan dan buruh pabrik. Dan sesampainya
di tempat kejadian perkara.........ternyata para jama'ahnya kosong melompong
alias bolong. Mereka hari itu sedang berdemo. Itulah yang juga terjadi pada
diriku hari ini.
Namun Allah menggantinya
dengan berkesempatan berjama'ah di sebuah masjid yang lain dan........ternyata
khatibnya adalah bapak Adian Husaini. Di antara yang beliau sampaikan adalah,
koruptor itu tidak waras. Kenapa tidak waras? Sebab kalau orang waras kelak akan
takut saat ditanya oleh Allah darimana harta yang ia dapatkan dan kemana ia
belanjakan????
Itu ceritaku, apa
ceritamu.......?
Fairuz Ahmad.
Bintara, 27 Dzulhijjah 1434 H./1 Nopember 2013 M.