Selasa, 10 Desember 2013

HARTA KARUN BERNAMA ISTIGHFAR

Apakah yang terpikir oleh kita tatkala mendengar harta karun, atau ada di antara tetangga kita yang tiba-tiba menemukan harta karun? Pastilah timbul berbagai macam perasaan, mulai penasaran seperti apa harta karunnya dan sebesar apa ukurannya, senang saat melihatnya, dan bahkan mungkin timbul rasa iri bila ternyata yang mendapatkan harta karun itu adalah orang lain dan bukan kita. Atau mungkin ada juga yang merasa iri namun rasa irinya diselimut senyuman tebal-tebal. Itulah sebenarnya ungkapan jujur hati manusia. Jujur dengan kejujurannya dan juga jujur dengan ketidakjujurannya.

Semua dari kita pastilah ingin mendapatkan harta karun bila ternyata ia begitu bernilai dan berharga. Dan siapakah dari kita yang tak mau mendapatkan harta karun?


Namun tahukah kita bahwa ada sebongkah harta karun yang apabila kita mampu menemukannya, maka kita akan mendapati di bawah bongkahannya ada harta karun melimpah sebesar gunung. Bahkan jauh lebih besar dari gunung. Mungkin sebesar bumi itu sendiri. Tidak, tapi ia sebesar dan seluas bumi dan seluruh langitnya. Harta karun apakah itu?

Harta karun tersebut tak lain dan tak bukan adalah istighfar. Lalu kenapa ia bisa sebesar bumi dan seluruh langitnya? Ya, sebab Allah Subhanahu wa Ta'ala telah mengabarkannya kepada kita:

"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa."[1]

Itulah harta karun yang akan kita dapatkan bila kita sudah mampu menemukan bongkahan atasnya. Lantas apa bongkahan atasnya yang harus mampu kita temukan? Maka simaklah janji Allah yang disampaikan oleh seorang nabi-NYA, Nuh alaihissalam:

"Maka aku katakan kepada mereka: 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai."[2]

Lalu, bagaimana caranya agar kita mampu menemukan bongkahan kecil itu? Sulitkah ia atau malah semudah apakah caranya? Ternyata meski hanya sebongkah, sangatlah sulit kita menemukannya, sebab kita harus meminta kepada Zat Yang Maha memberi. Dan kesulitannya adalah karena kita tidak mau meminta kepada-NYA.

Ikrimah berkata,

"Sesungguhnya Allah Ta'ala mengeluarkan seorang lelaki dari surga dan mengeluarkan seorang lelaki dari neraka lalu memerintahkan berdiri di hadapan-NYA. Kemudian Dia berkata kepada lelaki yang dari surga,

"Wahai hamba-KU bagaimana menurutmu tentang tempat tinggalmu di surga?"

Maka ia menjawab,

"Sebaik-baik tempat sebagaimana dikatakan oleh orang-orang."

Lalu ia menyebutkan istri-istrinya dan apa saja kenikmatan yang ada di dalamnya. Kemudian Allah berkata kepada lelaki yang dari neraka,

"Wahai hamba-KU bagaimana menurutmu tentang tempat tinggalmu di neraka?"

Maka ia menjawab,

"Seburuk-buruk tempat sebagaimana dikatakan oleh orang-orang."

Kemudian ia menyebutkan kalajengking-kalajengkingnya, ular-ularnya, lebah-lebah penyengatnya, dan bermacam-macam siksaan yang ada di dalamnya. Lalu Tuhannya berkata padanya,

"Hai hamba-KU apa yang akan kau berikan pada-KU jika Aku memaafkanmu dari neraka?"

Maka ia menjawab,

"Wahai Tuhanku aku tidak mempunyai apa-apa untuk kuberikan pada-MU."

Lalu Tuhannya berkata,

"Seandainya kamu memiliki satu gunung emas, apakah kamu mau berikan pada-KU lalu Aku memaafkanmu dari neraka?"

Ia menjawab, "Ya."

Maka Tuhannya berkata,

"Kamu bohong. Dahulu di dunia Aku telah memintamu sesuatu yang lebih ringan dari gunung emas, Aku dulu memintamu agar kamu berdo'a kepadaku untuk Aku kabulkan, agar kamu meminta ampun kepada-KU untuk Aku ampuni, dan agar kamu meminta kepada-KU untuk Aku beri, sedang kamu pergi berpaling dariku."[3]

Fairuz Ahmad.

Bintara, 27 Dzluqa'dah 1434 H./ 3 Oktober 2013 M.
-----------
Catatan:

[1] QS. Ali Imran : 133.
[2] QS. Nuh : 10-12.
[3] Abu Nu'aim, Hilyatul Auliya wa Thabaqatul Ashfiya (3/332).
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar