Kamis, 12 Desember 2013

Siapa Banyak Menghafal Pokok Ilmu, Niscaya Punya Banyak Ilmu

من حفظ المتون حاز الفنون

"Siapa banyak menghafal pokok ilmu, niscaya punya banyak ilmu"

Ungkapan kata-kata mutiara yang kita dengar dari Ulama jaman dulu, padat tapi sarat, pendek namun berarti sangat panjang dan jauh.
Banyak para Ulama dahulu meringkas disiplin ilmu dalam bentuk mahfudhat atau nadhm, yaitu untaian kata-kata seperti syair bersajak, pendek-pendek, tidak sampai berbuku-buku agar mudah dihafal, namun bila ada seseorang mampu menghafal dan memahami kandungannya, pastilah ia ibarat mendapat kunci sebuah gudang penyimpanan harta karun.


Ada banyak mahfudhat atau matan ilmu yang sudah ditulis oleh para Ulama jaman dulu, antara lain :

  1. Matan ilmu yang berhubungan dengan ilmu alat bahasa Arab seperti nahwu shorof yang ditulis oleh Al-Allamah Assyeikh Muhammad bin Aabbah yang berjudul Matnu Nadhmil Ajrumiyah.

  1. Matan ilmu bahasa Arab seperti Balaghah dan Bayan oleh Al-Imam Al-Muqri' Al-Adib Malik bin Abdir Rahman bin Al-Murahhal Al-Malaqi Al-Andalusi 699 H dengan judul Muwatthoatul Fashih / Nadhmu Fashiihi Tsa'lab.

  1. Matan ilmu hadits dan musthalahul hadits oleh Al-Imam Abdur Rahim bin Al-Husain Al-iraqi yang berjudul Alfiyatul Hafidz al-Iraqi yang terkenal di kalangan Ahl hadits dengan nama At-Tabshiratu wat Tadzkirah.

  1. Matan ilmu Al-Qur'an oleh Al Imam Ilmud Din Abul Hasan Ali bin Muhammad As-Sakhawi 643 H yang berjudul Hidayatul Murtaab wa Ghayatul hifaadz fi Tabayyuni Mutasyaabihil kitaab.

  1. Matan ilmu fiqh oleh Al-Allamah Syeikh Muhammad Salim bin Muhammad Ali bin Abdul Wadud Al-Hasyimi As-Syinqithi yang dikumpulkan dan ditulis oleh muridnya yaitu Abdullah bin Muhammad Sufyan Al-Hakami yang berjudul Syira'ul Fulkil Masyhun Bi Anaawiini Tabshirati Ibni Farhun.

  1. Matan ilmu fiqh kedua adalah juga karangan Al-Allamah Syeikh Muhammad Salim bin Muhammad Ali bin Abdul Wadud Al-Hasyimi As-Syinqithi yang dikumpulkan dan ditulis ulang oleh dua orang muridnya yaitu Abdullah bin Muhammad Sufyan Al-Hakami dan Muhammad bin Ahmad Jadwi dengan judul Al-Muwattsaq min Umdatil Muwaffaq, matan ini berkaitan dengan kitab fiqh Umdatul Fiqhi karangan Al-Imam Ibnu Qudamah Al-Maqdisi Al-Hambali beserta kitab syarahnya Al-Uddah yang bermazhab Hambali.

Masih banyak matan-matan ilmu yang dikarang oleh Ulama kita, sampai ilmu tentang warisan, bahkan ilmu tajwid untuk memahami hukum-hukum bacaan Al-Qur'an pun telah ditulis oleh mereka.

Matan-matan ilmu inilah yang sepatutnya dihafal oleh para penuntut ilmu mulai dari anak-anak, itu bila suatu lembaga sekolah mengharuskan murid-muridnya untuk menghafal. Bisa dibayangkan bila banyak murid menghafal pokok-pokok ilmu tersebut lalu difahamkan kepada mereka tentang isinya, pastilah akan jauh lebih baik (bahasa pasaran yang sering kita dengar "jauh kemana-mana) dari pada mengharuskan menghafal mata pelajaran di sekolah kita yang tak perlu dihafal, cukuplah kita memahami jawaban seorang Einstein saat ditanya berapa jarak antara bumi dan bulan, ia menjawab:

"Kamu cari saja di buku, saya tidak mau menghafal hal-hal yang tak perlu dihafal."

Fairuz Ahmad.

Bintara, 13 Desember 2012 M.
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar