Sangat sering mata dan telinga kita dipaksakan untuk akrab dengan ungkapan:
"Bergaullah dengan orang-orang kaya agar punya cara pandang
seperti mereka dan anda akan menjadi kaya"
Bagi orang yang himmahnya
adalah dunia dan seisinya, maka berpandangan seperti itu sangatlah bermanfaat.
Sebab himmah harus diwujudkan. Bila himmahnya adalah dunia maka ia harus
mewujudkannya agar meraih apa yang dicita-citakan.
Maka tidaklah mengherankan
bila dewasa ini banyak training-training motivasi bisnis dan seminar-seminar
yang menawarkan program-program pelatihan menjadi kaya raya. Mulai dari pelatihan dasar sampai tingkat lanjutan
untuk menjadi kaya.
Dan tak jarang
pelatihan-pelatihan dan seminar-seminar tersebut memakai istilah-istilah yang
menarik minat dan perhatian calon orang kaya yang memang sejak lahirnya ia ke
dunia hanya dapat ditarik dengan istilah-istilah itu. Salah satunya adalah
memakai kata "gila". Misalnya:
"Cara gila menjadi kaya raya" atau "cara gila
berbisnis ala orang kaya".
Kalau melihat kisah
orang-orang yang sukses menjadi pengusaha yang juga akhirnya menjadi kaya raya
semisal Bill Gates, Robert T. Kiyosaki, Henry Ford, Seichiro Honda, Mark
Zucherberg (ini adalah nama-nama yang sering disebut dalam pelatihan dan
seminar, semoga saya tidak salah tulis), maka kita akan dapati bahwa memang
mereka semuanya menggunakan cara-cara gila.
Tapi tahukah kita perbedaan
gilanya mereka dengan gilanya yang bukan mereka ?
Ya, bedanya adalah mereka
memang gila, namun bukan gila yang sebenarnya.
Berbeda dengan orang-orang
yang bukan mereka, yang ternyata dilatih gila sungguhan dalam seminar-seminar.
Maka tak jarang pula kita saksikan program-program dalam seminar dan motivasi
bisnis tersebut memang betul-betul mengajarkan hal-hal gila.
Bagi yang pernah mengikuti
seminar semisal "Cara Gila Berbisnis" pasti merasa pernah melakukan
atau mengucapkan hal-hal yang memang hanya dilakukan oleh orang gila betulan.
Tapi anda tidak perlu lagi mengingat-ingat
masa-masa gila anda setelah baca tulisan ini. Sebab mengingat masa lalu yang
mengerikan dalam kehidupan anda akan menyebabkan anda merasa malu, minimal
tersenyum kecut sendirian karena anda pernah gila.
Jadi bersyukurlah kepada
Allah Azza wa Jalla bila IA tidak mengabulkan himmah anda menjadi kaya dengan
cara gila.
Dan jadilah orang kaya raya
dengan cara yang tidak gila. Sebab apa gunanya kekayaan yang melimpah namun
ternyata saat meraihnya anda dalam keadaan gila.
Mana ada kenikmatan yang dirasa saat proses dan
perjalanan menuju kaya tapi dalam keadaan gila. Dan ketika sadar sudah menjadi
kaya. Pastinya anda akan lupa proses yang berharga tersebut karena anda saat
itu gila. Lalu bagaimana anda akan mengajarkan proses yang berharga tersebut
padahal saat itu anda gila.
Tapi bila ada yang dari awal
sampai akhirnya ia menjadi gila, maka boleh jadi ia telah mengikuti seminar
tingkat akhir dengan program:
"Cara Gila
Pengusaha Gila Berbisnis Gila"
-----------------
Fairuz Ahmad.
Pulo Gadung, 6 Syawal 1434
H./ 13 Agustus 2013 M.