Kadang,
akibat terlalu cinta pada sesuatu akan menyebabkan kebencian yang juga terlalu
di kemudian hari, sebagaimana kadang akibat terlalu benci pada sesuatu akan
menyebabkan kecintaan yang juga terlalu di kemudian hari.
Bila
sikap benci terhadap sesuatu jangan sampai menafikan kebaikan sekecil apapun
yang ada pada sesuatu tersebut, maka demikian juga sebaliknya, sikap cinta kita
terhadap sesuatu jangan sampai membutakan kesalahan sekecil apapun yang ada
pada sesuatu tersebut.
Hendaklah
kita mengaca pada cermin saat ia menampilkan gambar di depannya dengan seadil-adilnya.
Ia tidak akan menampakkan noda yang kecil menjadi besar, atau sebaliknya ia
tidak akan memburamkan atau bahkan menyembunyikan noda sama sekali. Sebagaimana
ia akan menampilkan sesuatu yang indah dan menarik meski ia sangatlah kecil,
itulah akhlak cermin sebab dialah makhluk kejujuran.
Maka
dari itu, letakkanlah cinta dan benci pada tempatnya, sebab keduanya adalah
bagian penting dalam agama kita.
Fairuz
Ahmad.
Bintara,
19 Rajab 1434 H./ 29 Mei 2013 M.