Sekarang adakah kekuatan yang lebih besar dari kekuatan
persatuan? dahulu ada cerita seorang ayah yang memanggil anak-anaknya dan menyuruh
mereka agar masing-masing datang membawa sepotong lidi. Lalu memerintahkan
semuanya agar mematahkannya, maka mereka mematahkannya. Selanjutnya sang ayah
menyuruh mereka agar mengumpulkan setiap lidi untuk dijadikan satu ikatan dan
menyuruh mereka agar mematahkannya, namun mereka tidak mampu, karena kekuatan
lidi-lidi itu sekarang menjadi satu.
Inilah yang sekarang dimainkan oleh orang-orang sekuler dan
liberal, sebagaimana yang terjadi sekarang dan bahkan sebelum-sebelumnya. Dan
saya ingatkan bahwa ketika terjadi keretakan dalam Hizbun Nur, siapa yang
saling panggil memanggil untuk memperbaiki keretakan itu? siapa lagi kalau
bukan mereka, orang-orang sekuler dan liberal. Demi Allah ini adalah ketertipuan
yang sangat besar.
Seandainya orang-orang Salafi sekarang yang tampil di depan
panggung, niscaya kekalahan itu akan menimpa atas diri mereka, dan pasti mereka
tidak akan sanggup menanggungnya. Karena tabiat kita adalah orang-orang yang
mudah dipecah belah.
Bertolak dari kekhawatiran terhadap (masa depan) Mesir, seseorang
berkata, saya khawatir dengan kondisi Mesir. Lantas ia menuntut pemberhentian Jaksa
Agung (Thal'at Ibrahim)? padahal kami menghormatinya dan berterima kasih
padanya. Setiap dari kalian berbicara dengan kata-kata "saya", maka
tinggalkanlah kata-kata "saya" itu.
Sekarang ada Jabhatul Inqadz, Hamdin shabbahi, Amr Musa, Albaredei,
Samih Asyur, di belakang mereka ada Ahmad Az-Zind dan Tahani Al-Jibali serta
sorang Syeikh fulan, banyak sekali.
Imam Muslim meriwayatkan sebuah hadits dari Hudzaifah
radhiyallahu anhu, sesungguhnya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam
bersabda:
"Fitnah akan ditampakkan kepada hati seperti tikar
seutas demi seutas, hati mana saja yang menerimanya akan diberikan titik hitam dan
hati mana saja mengingkarinya akan diberi titik putih, sehingga menjadi dua
hati: Hati yang putih bagaikan batu shofa, tidak terpengaruh oleh fitnah selama
langit dan bumi masih ada, dan hati yang hitam seperti cangkir yang terbalik;
tidak mengenal yang ma’ruf dan tidak mengingkari yang mungkar kecuali yang
sesuai dengan hawa nafsunya." (Shahih Muslim, Kitabul Iman, Bab Bayan
Annal Islam bada'a Ghariban. No. Hadits 144)
Bila hati telah menerima fitnah pertama dan ia tak mampu
melawannya, maka ketika fitnah selanjutnya datang, hati tersebut dalam keadaan
lebih lemah dibandingkan dengan kondisi sebelumnya, disebabkan ia telah
menerima fitnah yang pertama, selanjutnya ia akan selalu menerima fitnah
ketiga, keempat dan seterusnya, kecuali jika Allah berkenan melindunginya dengan rahmat-NYA. Kita memohon
keselamatan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Saat kita mengadakan pertemuan, lalu ada pendapat lain sebagian dari kita, selalu lagu yang kita
dengar adalah, "saya tidak perlu musyawarah dengan seseorang", dan
"saya tidak setuju dengan pendapat orang lain", sampai seperti itu
pula sikap seorang pimpinannya, ia tidak menerima pendapat orang-orang yang ada
di bawahnya. Oleh karenanya, partai ini (Hizbun Nur) terpecah menjadi dua. Dan
saya tahu, di sana
ada orang-orang bodoh yang akan memusuhi saya, dan itu tidak akan mempengaruhi
saya.
Akan tetapi saya mengatakan apa yang wajib saya katakan, cukup
sampai di sini saya umumkan, sedang bersama saya ada beberapa masyayikh kibar
Salafiyyin dari Kairo bahwa saya menolak sikap Hizbun Nur dan
tuntutan-tuntutannya, sebenarnya bukan semua tuntutannya, namun khusus pada
tuntutannya terhadap pemberhentian Jaksa Agung (Thal'at Ibrahim). Sikap ini
akan menyebabkan persoalan karena kita belum mengerjakan apapun. Para preman adalah orang-orang yang melakukan praktek
premanisme di jalanan dan ingin memaksakan kehendaknya kepada kita.
Adapun DR.
Muhammad Mursi, maka saya sampaikan kepadanya:
"Wahai Presiden, kami adalah orang-orang yang memilih
anda, dan ada dasar dan perjanjiannya saat kami memilih anda, maka jangan
sampai anda keluar dari janji-janji itu, jangan sampai anda keluar dari
janji-janji itu, apalagi terhadap perjanjian yang telah anda tetapkan atas diri
anda di depan Allah Azza wa Jalla pada konferensi di Al-Jizah (Konferensi yang
diadakan pada tanggal 12 Mei 2012 di daerah Al-Jizah untuk mendukung Presiden
DR. Mursi, penerj.), anda menyatakan: "Saya berjanji kepada Allah untuk
melaksanakan penerapan Syari'at sesuai Al-Qur'an dan As-Sunnah pada setiap
bagian-bagiannya". Dan ini ada di internet sampai sekarang wahai Doktor. Saya
tahu anda seorang yang jujur, dan sungguh saya mengerti bahwa situasilah yang
menghalangi anda (ketika anda akan melakukan penerapan Syari'ah, penerj.).
Sekarang kalian mengerti, dan perkataan saya ini saya
tujukan kepada semua orang, tentang ayat berikut ini yang mana Allah Azza wa
Jalla berfirman di dalamnya:
"Dan diantara mereka ada orang yang telah berikrar
kepada Allah: "Sesungguhnya jika Allah memberikan sebahagian karunia-Nya
kepada kami, pastilah kami akan bersedekah dan pastilah kami termasuk
orang-orang yang saleh." (At-Taubah : 75)
"Maka setelah Allah memberikan kepada mereka
sebahagian dari karunia-Nya, mereka kikir dengan karunia itu, dan berpaling,
dan mereka memanglah orang-orang yang selalu membelakangi (kebenaran)."
(At-Taubah : 76)
"Maka Allah menimbulkan kemunafikan pada hati
mereka sampai kepada waktu mereka menemui Allah, karena mereka telah memungkiri
terhadap Allah apa yang telah mereka ikrarkan kepada-Nya dan juga karena mereka
selalu berdusta." (At-Taubah : 77)
Maka berhati-hatilah wahai Doktor Presiden, jangan sampai
anda melanggar perjanjian kepada Allah Azza wa Jalla. Dan saya ulangi sekali
lagi bahwa situasi dan kondisi sekarang sangat rancu. Saya seperti juga
orang-orang Islam lainnya sangat menyayangkan pada setiap orang yang tidak
memahami hal ini, seakan semuanya adalah politikus, semuanya ingin mengikuti pendapatnya,
dan yang pasti hal itu akan mengatasnamakan salafi, sehingga nanti ada
organisasi salafi, ada lagi Jama'ah Salafiyyah, ada Jabhah Salafiyyah, atau
Wihdah Salafiyyah atau apapun namanya. Dan itu merupakan suatu bentuk
kebingungan yang mana kitalah penyebabnya.
Dan saya katakan sekali lagi wahai saudara-saudaraku yang
mulia, hendaknya kita satu sikap di belakang Presiden kita, karena ia adalah
Waliyyul Amri yang benar. Sebab atas keutamaan Allah Azza wa Jalla ia telah
dipilih oleh seluruh daerah-daerah Islam di Mesir, selanjutnya ia berhasil
dengan mayoritas suara pada pemilu yang di adakan di bumi Mesir. Kalian tidak
boleh memusuhinya apalagi berupaya mengalahkannya di hadapan musuh-musuh Islam
atau di hadapan orang-orang yang memiliki permusuhan dengan Islam.
Saya ingatkan sekali lagi pada kalian tentang masalah
loyalitas dan permusuhan. Agama Islam itu terbangun di atas rasa cinta kepada
Allah Azza wa Jalla dan cinta kepada para Wali-NYA serta rasa benci kepada
musuh-musuh Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Saya selalu mengulang perkataan Syaikhul Islam Ibnu
Taimiyyah rahimahullah dan Imam At-Thabari tentang firman Allah Azza wa Jalla:
"Janganlah orang-orang mu'min mengambil orang-orang
kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mu'min." (Ali Imran :
28)
Dan juga perkataan Imam Al-Qurthubi tentang ayat:
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu);
sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain." (Al-Maidah :
51)
Pada dasarnya saya tidak ingin membicarakan masalah ini, karena
dalam pikiran saya, bukan tema itu yang menjadi awal pertemuan di sini, namun
hal ini lebih dikarenakan ada peristiwa-peristiwa yang datang silih berganti.
Aquulu qauli wa astaghfirullaha li wa lakum wa shallahu wa
sallam wa baarik ala Nabiyyina Muhammad wa ala aalihi wa shahbihi ajma'in.
------------
Alhamdulillah selesai dengan izin Allah
Bintara, 1 Rabi'ul Akhir
1434 H / 12 Februari 2013 M.
إن وجدتم
أخطاء في الترجمة لا سيما أخطاء فاحشة تخل المعنى المراد من كلام الشيخ فنرجو التصويب
وأنا سوف أتقبل ذلك بنفس راضية إن شاء الله تعالى
link untuk download ceramah :
halaman asli di
sini : http://ar.islamway.net/lesson/134259
Catatan :
*Kami
berada di sisi Umar, lalu ia berkata: “Siapakah diantara kalian yang mendengar
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyebutkan fitnah ?” Mereka menjawab:
“Kami mendengarnya”. Ia berkata: “Mungkin yang kalian maksud adalah fitnah
seseorang pada keluarga dan tetangganya?” Mereka menjawab: “Ya”. Ia berkata:
“Fitnah itu dapat ditebus dengan shalat, puasa dan shadaqah. Akan tetapi siapa
diantara kamu yang mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menyebutkan
fitnah yang bergelombang seperti gelombang lautan ?” Hudzaifah berkata:
“Orang-orang diam, maka aku berkata: “Aku mendengarnya”. Ia berkata: “Engkau,
bagus sekali”. Hudzaifah berkata: ” Aku mendengar Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda: “Fitnah akan ditampakkan kepada hati seperti tikar
seutas demi seutas, hati mana saja yang menerimanya akan diberikan titik hitam
dan hati mana saja mengingkarinya akan diberi titik putih, sehingga menjadi dua
hati: Hati yang putih bagaikan batu shofa, tidak terpengaruh oleh fitnah selama
langit dan bumi masih ada, dan hati yang hitam seperti cangkir yang terbalik;
tidak mengenal yang ma’ruf dan tidak mengingkari yang mungkar kecuali yang
sesuai dengan hawa nafsunya”. (HR Muslim-144)