Rabu, 04 Desember 2013

SEPUCUK SURAT UNTUK AYAH DAN IBU



Di sebuah Sekolah Dasar, seorang Ibu Guru meminta murid-muridnya agar menuliskan permintaan mereka kepada Allah apa yang mereka inginkan.
Lalu setelah mengajar dan pulang ke rumah, sang ibu guru pun duduk di kursi dan mulai membaca tulisan-tulisan dari semua muridnya. Namun ada satu tulisan yang sangat menggetarkan perasaannya sampai-sampai membuat air matanya mengalir.
Dan pada saat itulah suaminya pulang dan mendapatinya dalam kondisi seperti itu lalu bertanya :
"Sayang, apa gerangan yang membuatmu menangis ?"
Sang istri menjawab :
"Tulisan salah satu muridku ini. Bacalah...!"
Sang suami pun mulai membaca.
"Wahai Tuhanku,,,
Sore ini aku meminta pada-MU dengan permintaan yang sangat khusus buatku...
Jadikanlah aku pesawat Televisi...!
Aku ingin seperti Televisi...
Aku ingin hidup seperti Televisi...
Agar aku dapat menduduki sebuah tempat khusus di rumahku...
Agar keluargaku berkumpul di sekelilingku...
Lalu mereka akan mengambil seluruh ucapanku...
Dan aku pun akan menjadi pusat perhatian mereka...
Selanjutnya mereka akan mendengarkanku tanpa ada yang memotongku atau bertanya kepadaku...
Aku ingin mendapatkan perhatian sebagaimana yang didapatkan oleh pesawat Televisi meski ia telah dimatikan...
Aku ingin ditemani ayah saat ia pulang ke rumah sehabis kerja...
Bahkan saat ia sudah lelah sekali...
Aku ingin ibuku selalu menyukaiku meski ia sedang sibuk atau bersedih...
Aku ingin semua saudara dan saudariku bertengkar agar masing-masing bebas memilihku untuk menemaninya...
Aku ingin merasakan keluargaku rela meninggalkan suatu urusan agar dapat menghabiskan waktunya bersamaku...
Akhirnya,,,meski aku tidak menghendaki ini kali yang terakhir, aku ingin agar Engkau wahai Tuhanku mau menjadikanku mampu membahagiakan mereka dan menghibur mereka...
Wahai Tuhanku...
Aku tidak menuntut-MU dengan banyak permintaan...
Aku hanya ingin hidup seperti pesawat Televisi..."
Dan suaminya pun telah selesai membaca lalu berkata :
"Ya Allah,,,sungguh ia anak yang malang. Alangkah buruk orang tuanya…!!!"
Lalu istrinya pun kembali menangis, selanjutnya berkata :
"Itu adalah tulisan yang ditulis oleh anak kita.....!!!"

Fairuz Ahmad.
Bintara, 23 Rajab 1434 H./ 2 Juni 2013 M.
Diterjemahkan dari halaman FP "Rifqan Bil Qawaariir"
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar