Sabtu, 07 Desember 2013

Episode Juha Dari Tanah Bintara [10]

Episode 10 : Sedang Istrinya Adalah Hamma..

Di saat waktu isya. Di sebuah masjid di tanah Bintara. Saat itu shalat jama'ah dipimpin oleh seorang imam baru. Datang dari negeri lain. Tapi ia juga menjadi imam pada saat-saat tertentu. Di masjid itu. Bacaanya merdu. Namun napasnya tak bisa jauh. Saat itu ia membaca surat Al Masad. Ayat pertama lancar. Pun ayat kedua juga lancar. Pada ayat ketiga ia sambung dengan ayat yang keempat. Namun sayang sekali karena napas tak sampai ia akhirnya berhenti bukan di rest area yang benar. Ia membaca,

"sayash-laa naaran dzaata lahabiw wamra-atuhu hammaa..."

Padahal seharusnya ia dilarang berhenti di situ, dan harus membaca lengkap,

"sayash-laa naaran dzaata lahabiw wamra-atuhu hammaalatal hathab"

Bila dibaca lengkap maka arti ayat ketiga dan keempat adalah, "Kelak dia (Abu Lahab) akan masuk ke dalam api yang bergejolak. Dan (begitu pula) istrinya, (yaitu) si pembawa kayu bakar".

Tapi saat ia berhenti di "hammaa..." maka artinya langsung berubah, "Kelak dia (Abu Lahab) akan masuk ke dalam api yang bergejolak. Dan (begitu pula) istrinya, (yaitu) Hammaa"

Sedang istri Abu Lahab bukanlah Hammaa, tapi Arwa binti Harb bin Umayyah yang biasa dipanggil dengan Ummu Jamil. Si tukang fitnah yang selalu menyebar fitnah terhadap Nabi shallallahu alaihi wasallam. Maka Allah menjulukinya dengan Hammaalatul hathab, si pembawa kayu bakar.

HIKMAH:

Selain napas yang harus disesuaikan, maka seorang imam harus mengerti di rest area mana seharusnya ia berhenti.

Fairuz Ahmad.

Bintara, 23 Muharram 1435 H./27 Nopember 2013 M.

---bersambung episode 11,,,
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar