Selesai shalat maghrib berjama'ah yang insya Allah penuh berkah, maka seperti biasanya sang Imam membaca wirid yang dilanjutkan dengan baca do'a bersama.
Pada saat selesai membaca wirid maka segeralah mikrofon disodorkan kepada salah seorang jama'ah tepat di belakangnya. Mungkin sang Imam sudah panjang membaca wiridnya maka sampai-sampai di antara jama'ah ada yang tertunduk, mungkin khusyuk atau boleh juga mengantuk.
Maka mulailah sang pembaca do'a melantunkan pembukaan doa'
"hamdan syaakiriin, HAMDAN NAA-IMIIN..."
Seharusnya ia membaca "naa'imiin" dengan huruf 'ain yang artinya "(kami memuji-MU) dalam keadaan mendapat nikmat", tapi karena ia membacanya dengan huruf hamzah maka artinya menjadi "(kami memuji-MU) dalam keadaan pules".
Walhasil, jadilah pembacaan do'a yang sangat khusyuk dan penuh penghayatan.
Bintara, 23 Rajab 1434 H./1 Juni 2013 M.
0 Comments