Benarkah
saat itu Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam shalat maghrib sendirian?
Dalam
hadits Riwayat Imam Ahmad dari Jabir bin Abdullah radhiyallahu anhu tentang
posisi makmum sendirian di belakang imam (shalat jama'ah berdua) sering
diartikan dalam terjemahan bahasa Indonesia sebagai berikut:
"NABI (shallallahu alaihi wasallam)
BERDIRI SHALAT maghrib, lalu saya (Jabir) datang dan berdiri di samping
kirinya, maka Beliau melarangku dan menjadikan posisiku di sebelah kanannya,
kemudian temanku datang lalu kami membuat shaf di belakang Beliau."
Sekilas, terjemahan "Nabi berdiri shalat
maghrib" ini mengisyaratkan bahwa Beliau sedang shalat maghrib sendirian,
lalu datanglah Jabir dan disusul oleh teman Jabir.
Yang agak sedikit janggal adalah, apa benar
Beliau shalat maghrib sendirian dan
tidak berjama'ah?, atau sedang dalam situasi apakah sehingga Beliau melaksanakannya
sendirian tanpa berjama'ah?.
Ada baiknya agar terjemahan hadits riwayat
Imam Ahmad itu tidak menimbulkan salah persepsi bahwa Nabi SAW shalat maghrib
sendirian, maka perlu memahami ungkapan perawinya yaitu Jabir saat mengatakan:
"qooma yusholli", bahwa betul Beliau sudah berdiri karena Jabir
mengatakan "qooma", namun kata selanjutnya adalah
"yusholli", sebuah kata kerja bentuk "mudhari'" yang punya
kaitan waktu sedang berlangsung dan atau akan berlangsung, sehingga boleh jadi arti
yang lebih tepat adalah, saat itu shalat maghrib sudah diiqamahkan dan beliau
sudah berdiri untuk melaksanakan shalat lalu datanglah Jabir.
Termasuk yang perlu kita perhatikan adalah
ungkapan Jabir "faji'tu", lalu saya datang, belum tentu karena ia
datang dari luar masjid sehingga ia mengatakan itu. Karena saat Jabir mendekati
Nabi untuk menjadi makmum pun bisa menggunakan ungkapan "faji'tu",
dan hal ini sudah biasa dalam bahasa Arab, dan dalam riwayat Abu Daud dan
Al-Hakim kita akan mendapati bahwa Jabir datang bukan dari luar masjid.
Lalu
dari mana kita bisa memperkuat arti bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam sudah
berdiri tapi belum melaksanakan shalat maghrib?
Bila kita melihat riwayat lain tentang bab
ini, yaitu saat Nabi berdiri dan belum melaksanakan shalat itu bisa didapat
dari riwayat yang ada pada Imam Muslim, ungkapan Jabir dalam riwayat tersebut
adalah "qooma liyusholli", ada lam ta'lil di sana, yang menjelaskan kepada kita bahwa Nabi
berdiri sebab akan melaksanakan shalat maghrib, jadi Beliau belum shalat, lalu
datanglah Jabir sebagai makmum.
Berikutnya adalah, bahwa Nabi dan Jabir
sedang dalam situasi berdua atau bertiga, seperti dalam riwayat Muslim di atas,
dan juga riwayat Abu Daud dimana disebutkan juga oleh Imam Al-Hakim dalam
"Al-Mustadrak", Jabir mengatakan : "Saya sedang berjalan bersama
Nabi dalam sebuah peperangan" selanjutnya mereka shalat maghrib.
Oleh karena itu saat melaksanakan shalat
maghrib tidak ada lagi jama'ah yang lain sehingga mereka shalat berdua atau
bertiga dengan temannya Jabir tersebut dan bukan sedang shalat maghrib
sendirian. Di sinilah pentingnya kita memahami bahasa. Wallahu A'lam.
Fairuz Ahmad.
Bintara, 26 Desember 2012, 21:20:23